LAPORAN KEGIATAN ANALISIS DATA (Topik Pengawasan: Peningkatan Ekspor)

Oleh: Melvina Ochtora Damanik

17 May 2022

Alat yang digunakan dalam laporan data analytic adalah analisis trend, analisis deskriptif dan analisi regresi berganda. Data BPS mencatat Indeks Neraca Perdagangan Indonesia mengalami surplus di era Pandemi COVID-19 dan mencetak rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir. Penyokong surplusnya neraca perdagangan adalah ekspor sektor non migas, dengan komoditas industri pengolahan dan komoditas pertambangan. Penyebabnya adalah lonjakan permintaan dunia akan komoditas mineral dan batubara milik Indonesia yang diikuti dengan lonjakan harga komoditas dunia. Capaian Indeks Neraca Perdagangan ini disinyalir tidak sustain karena sangat dipengaruhi oleh volatilitas harga komoditas dan terjadi karena faktor di luar kontrol Indonesia. Kementerian/Lembaga terkait perlu mengantisipasi kondisi ke depan apabila harga komoditas sudah kembali turun dengan menemukan komoditas andalan baru yang tidak dipengaruhi oleh volatilitas harga dunia, melakukan diversifikasi komoditas dengan memberikan nilai tambah bagi bahan mentah, menggecarkan program hilirisasi di berbagai komoditas yang sedang booming. Analisis regresi berganda digunakan untuk menemukan model yang dapat memprediksi nilai ekspor non migas dari nilai komoditas penyokong terbesarnya yaitu nilai ekspor nilai ekspor besi/baja, nilai ekspor minyak kelapa sawit, nilai ekspor batubara, nilai ekspor pakaian jadi tekstil, nilai ekspor kendaraan bermotor roda 4 atau lebih. Adapun model regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Nilai ekspor non migas = 4297,83 + (2,737*nilai ekspor besi/baja) + (1,002*nilai ekspor minyak kelapa sawit) + (1,372*nilai ekspor batubara) + (4,193*nilai ekspor pakaian jadi) + (3,519*nilai ekspor kendaraan bermotor) Nilai koefisien regresi menunjukkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen dan seluruh variabel independen memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap variabel dependen, sehingga model regresi berganda layak digunakan.

Read Report